Langsung ke konten utama

LOCAL WISDOM "Ngerek Ikan Di Laut"

Gaess udah ngopi belum, kalau belum yuuk langsung seduh saja tentunya yang mantap kopi hitam dan di temani camilanya....? Camilanya apa bisa singkong goreng, getuk, bucon, utri, kolong, jagung goreng, kacang godok dan masih banyak camilan ala desa yang selalu ngangenin dech.. 
Oke kembali ini cerita local wisdom (kebijakanan lokal) yaitu ngerek iwak acara ini adalah kegiatan masyarakat dusun Tekil desa watukarung yang di lakukan sehabis panen di bulan yang telah di tentukan cuman aku agak lupa gaess.. Hehehe maaf, tapi jangan khawatir ini bisa di tanyakan kepada mbah mantan kasun tekil yaitu mbah Slamet hari dan bulanya apa ya..? 
Ngerek iwak itu caranya adalah ketika air laut surut dan masyarakat menyiapkan tali yang di buat dari pring (bambu) yang lumayan agak panjang dan di kasih janur kelapa pada setiap talinya dengan jarak kira kira 30 cm meteran sebagai alatnya. Tali ujung di bawa berenang ke tengah ketika air laut sudah suruh dengan kedalaman 75 cm dan yang lainya juga ikut berpegangan di tali dengan jaraknya sekitar 2 meteran sampai ke ujung tali paling tepi, lalu ini gaess...? Hehhe minum kopi dulu sabar dan rilex ya hehhe.. 
tali di tarik melingkar setengah lingkaran dari tengah di bawa kepinggir, sambil teriak teriak dan di gepyokin airnya, sambir bersuka ria dan berteriak terus sekitar 20 menit air laut mulai surut sekitar tinggal 10 cm atau 5 cm lah, ikan masih bisa berenang tapi tidak balik ke tengah laut. Ini ajaibnya gaess hanya menggunakan tali bambu dan janur ikan tidak brojol alias tembus gaess dan teryata hasil ikannya lumayan dapat 1 bagor kresek beras 25 kg man itu low.. Lumayan hasilnya di bagi yang lainya di masak bersama dan di gunakan makan bersama. 

saya adalah manusia simple dan terus menyesuiakan dengan perkembangan zaman dan habitat, belajar tiada henti agar semuanya menjadi seimbang

Komentar